Penyusun | : Muhammad Madarik, SS, MA |
Nama Matakuliah | :Akhlak Tasawuf |
Satuan Kredit Semester | : 2 SKS |
Jumlah Jam Kegiatan Laboratorium | : -0- |
Ranah Integrasi-Interkoneksi :
- Filosofis : secara filosofis, Akhlak Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat tercela yang harus disingkirkan dari diri seseorang dan sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki dan diamalkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian ilmu ini sangat erat hubungannya dengan ilmu jiwa, etika, moral, ilmu tauhid, ilmu fikih, dan lain-lain. Mengintegrasikan dan mengkoneksikan ilmu-ilmu tersebut dengan akhlak tasawuf akan dapat menghasilkan konsep-konsep tentang ketaqwaan yang komprehensif, sehingga pada akhirnya mampu menciptakan manusia-manusia yang beriman dan berakhlak mulia.
- Materi: materi matakuliah akhlak tasawuf ini memiliki keterkaitan erat dengan materi-materi matakuliah lain baik di prodi maupun lintas prodi, karena objek kajian ilmu ini adalah tentang sifat, kepribadian, prilaku, dan akhlak seseorang.
- Metodologi : Secara metodologis, matakuliah akhlak tasawuf memiliki kesamaan metodologis dengan ilmu ilmu yang lain. Dengan demikian, metodologi yang ada pada ilmu-ilmu lain memiliki keterkaitan erat dengan akhlak tasawuf.
- Strategi : Strategi pembelajaran yang digunakan dalam matakuliah akhlak tasawuf ini adalah: ceramah, interaktif, dan penugasan.
Matakuliah Pendukung Integrasi-Interkoneksi :
- Ilmu Jiwa
- Etika
- Moral
- Bahasa Arab
- Ilmu Tauhid
- Ilmu Fikih
Deskripsi Matakuliah :
Matakuliah akhlak tasawuf ini akan memberikan bekal kepada mahasiswa tentang materi akhlak tasawuf agar mereka dapat menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, menemukan model bertasawuf dalam dunia modern dan membina lingkungannya untuk berakhlak mulia.
Standar Kompetensi :
Mahasiswa mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan akhlak tasawuf dalam kehidupan sehari-hari sebagai proses menjadi sarjana muslim yang berakhlak mulia.
Urgensi Matakuliah :
Menjadikan mahasiswa memiliki kemampuan bersikap, berfikir dan bernalar dengan menempatkan ajaran tasawuf landasan utamanya di tengah dinamika kehidupan modern yang kian kompetitif.
1. Kompetensi Dasar dan Indikator
1) Mahasiswa mampu mendiskripsikan konsep dasar akhlak tasawuf :
a) Menjelaskan pengertian tasawuf, baik secara etimologi dan terminologi.
b) Menjelaskan ruang lingkup pembahasannya.
c) Menjelaskan hubungan dengan ilmu lain.
d) Menjelaskan manfaat mempelajari akhlak tasawuf.
e) Menjelaskan tasawuf akhlaqi, irfani dan falsafi.
2) Mahasiswa mampu menguraikan sejarah ilmu tasawuf :
a) Menjelaskan tentang latar belakang timbulnya tasawuf.
b) Menjelaskan tentang pembagian dan cakupan masing-masing.
c) Menjelaskan riwayat hidup para tokoh dan ajaran tasawufnya.
3) Mahasiswa mampu menerangkan ihwal yang berkaitan dengan perilaku tasawuf :
a) Menjelaskan pengertian fase takhalli, tahalli dan tajalli.
b) Menjelaskan pengertian alam malakut, nasut dan lahut.
c) Menjelaskan definisi, tingkatan ahwal serta maqamat menurut imam al-Ghazali.
d) Menjelaskan pengertian masing-masing maqamat.
4) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan-tahapan dalam tasawuf dan yang berhubungan dengannya :
a) Menjelaskan definisi Syariat, Tarikat, Hakikat dan Ma’rifat.
b) Menjelaskan sejarah aliran-aliran tarekat (mu’tabrah) dalam Islam dan tokoh-tokohnya.
c) Menjelaskan sejarah dan perkembangan tarekat di Indonesia dan tokoh-tokohnya.
5) Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis akhlak (aqsam al-akhlaq):
a) Menjelaskan sifat-sifat tercela: hub al-dunya, itba’ al-hawa, thama’, hasad, takabbur, riya’, ujub, dan sum’ah.
b) Menjelaskan sifat-sifat terpuji : taubat, zuhud, wara’, ikhlas, syukur, qana’ah, tawakkal, dan ridha.
6) Mahasiswa mampu mengerti konsep islami dalam ajaran tasawuf :
a) Menjelaskan konsep Mahabbah.
b) Menjelaskan rumusan individual tentang perilaku bertasawuf dalam dinamika kehidupan modern.
2. Aktifitas Belajar
Matakuliah Akhlak Tasawuf berangkat dari orientasi pemahaman terhadap kajian-kajian refrensial. Oleh karenanya, proyeksi matakuliah ini bertumpu kepada:
1) Orasi
2) Presentasi
3) Diskusi
4) Penugasan, baik individu maupun kolektif.
5) Produk makalah
3. Materi dan Sumber
Materi | Sumber |
Tatap muka ke 1 | |
Diskripsi perkuliahan dan kontrak kerja | SAP |
Tatap muka ke 2 | |
Pengertian tasawuf, ruang lingkup pembahasan, hubungan dengan ilmu lain, dan manfaat mempelajari akhlak tasawuf. | 1. Alwan Khoiri, dkk,Akhlak Tasawuf.2. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak.
3. H. A. Musthofa, Akhlak Tasawuf. 4. Abudin Nata, Akhlak Tasawuf. |
Tatap muka ke 3 | |
Pembagian dan cakupan masing-masing serta latar belakang timbulnya tasawuf. | 1. Barmawie Umarie, Sistematika Tasawuf. |
Tatap muka ke 4 | |
Riwayat hidup para tokoh dan ajaran tasawufnya. | 1. M. Solihin, Tokoh-tokoh Sufi Lintas Zaman.2. Aboe Bakar Atjeh, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. |
Tatap muka ke 5 | |
Pengertian fase takhalli, tahalli, tajalli,alam malakut, nasut dan lahut. Definisi Syariat, Tarikat, Hakikat dan Ma’rifat. | 1. Idem.2. M. Solihin, Ilmu Tasawuf.
3. Rahmat Jatmika, Sistem Etika Islam. |
Tatap muka ke 6 | |
Definisi, tingkatan ahwal serta maqamat menurut imam al-Ghazali. Pengertian masing-masing maqamat. | 1. Idem.2. Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Imam Al-Ghazali.
3. Muhammad Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. |
Tatap muka ke 7 | |
UTS | |
Tatap muka ke 8 | |
Sejarah dan perkembangan tarekat di Indonesia dan tokoh-tokohnya dan sejarah aliran-aliran tarekat (mu’tabrah) dalam Islam dan tokoh-tokohnya. | 1. Idem.2. Amsal Bakhtiar, Tarekat Qadiriyah: Pelopor Aliran-aliran Tarekat di Dunia Islam.
3. Marten Van Bruinessen, Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia. 4. Sri Mulyani, Tasawuf Nusantara. 5. Hawash Abdullah, Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di Nusantara. |
Tatap muka ke 9 | |
Sifat-sifat tercela: hub al-dunya, itba’ al-hawa, thama’, hasad, takabbur, riya’, ujub, dan sum’ah. | 1. Idem. |
Tatap muka ke 10 | |
Sifat-sifat terpuji : taubat, zuhud, wara’, ikhlas, syukur, qana’ah, tawakkal, dan ridha. | 1. Idem. |
Tatap muka ke 11 | |
Konsep Mahabbah dan rumusan individual tentang perilaku bertasawuf dalam dinamika kehidupan modern. | 1. Idem.2. Abdul Aziz Dahlan, Tasawuf Sunni dan Tasawuf Falsafi.
3. Mohammad Damami, Tasawuf Positif. 4. Hamka, Tasauf Modern. 5. Zakiah Dradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental. |
Tatap muka ke 12 | |
UAS |
- 1. Sistem Penilaian
1) Komponen Penilaian
a) Formatif: akumulasi dari presensi, penugasan, partisipasi dan perilaku.
b) Ujian Tengah Semester (UTS).
c) Ujian Akhir Semester (UAS).
2) Bobot Penilaian:
Formatif |
UTS |
UAS |
Jumlah |
60 |
20 |
20 |
100 |
3) Proses Penilaian:
= (Formatif = 60) + (UTS = 20) + (UAS =20) Nilai
100
4) Konversi Nilai:
Interval |
Nilai |
Predikat |
Status |
||
Angka |
Bulat |
Huruf |
|||
80-100 | 3.49-4.00 |
4 |
A |
Sangat Baik |
Lulus |
70-79 | 2.49-3.49 |
3 |
B |
Baik |
Lulus |
60-69 | 2.00-1.99 |
2 |
C |
Cukup |
Lulus |
50-59 | 1.00-1.99 |
1 |
D |
Kurang |
Tidak Lulus |
0-49 | 0.0-99 |
0 |
E |
gagal |
Tidak Lulus |
STAI Al-Qolam Gondanglegi, 22 Nopember 2012
Dosen Pengampu,
Muhammad Madarik, SS, MA.
Tinggalkan komentar